photo banner-rumah-pustaka-blog_zpse71xpgpt.gif

Hafidz Qur'an Berbuah Berkah

Kisah Siswa ICBS yang berangkat Umrah ke Tanah Suci dari Hafalan Alquran
Tak terlukiskan kebahagiaan dua orang siswa Pesantren Terpadu Insan Cendekia (ICBS) Payakumbuh, Muhammad Rijalul Haq dan Muhammad Amirul Amin. Prestasinya yang telah memenangkan lomba tahfidz Alquran se-Kota Payakumbuh mendapatkan hadiah umrah. Rijalul dan Amin berangkat Ahad (8/3/2015) dan pulang ke Tanah Air Selasa (17/3/2015). Selama sembilan hari di Tanah Suci, Rijalul dan Amin membawa kesan dan pengalaman luar biasa.

"Ini semua karena usaha dan doa, serta motivasi dari para ustadz untuk menghafal Alquran. Ini hadiah dari Allah atas segala kerja keras. Tanah suci ini adalah tempat yang paling ana idam-idamkan dari kecil," kisah Rijalul kepada pers ICBS, Senin (23/3).

Rombongan Rijalul bersama sembilan peserta umrah lainnya menggunakan jasa salah satu agen travel umrah di Payakumbuh. Mereka bergabung dengan jamaah umrah lainnya. Ada 31 orang besertanya menuju ke Tanah Suci.

Sesampai di Bandara Madinah, Rijalul dan rekan-rekannya disambut Ustadz H Kadyarman Lc yang juga sebagai petugas travel umrah. Pihak ICBS memang sudah bekoordinasi dengan Ustadz yang akrab disapa "Ustadz Ade" tersebut untuk menyambut Rijalul dan rekan-rekannya setiba di Arab Saudi.

"Sambutannya ramah. Dia langsung memperkenalkan diri dan dipersilahkan menuju bis. Selama dalam bis, Ustadz Ade memandu kami dan mengarahkan jamaah agar tidak melakukan kesalahan-kesalahan umrah," tutur Rijalul.

Rijalul mengisahkan, perjuangannya mencium Hajar Aswad ia mulai semenjak pukul 10 malam. Ia baru berhasil mencium Hajar Aswad setelah paginya. Rijalul mengaku butuh perjuangan berat untuk berusaha mencium Hajar Aswad.

Waktu itu pukul 10.00 malam Minggu. Dengan samangat yang cukup tinggi, ana bulatkan tekat untuk mencium Hajar Aswad. Sampai pukul 11 malam, ia memutuskan menyerah setelah satu jam terus berusaha. "Berat sekali perjuangannya. Untuk mendekat ke Ka'bah itu Alhamdulillah mudah. Tapi ketika akan mencium Hajar Aswad, susahnya bukan main. Sudah masuk, mundur lagi, begitu seterusnya. Waktu mau dapat mencium, eh ana terlempar ke luar," kisah Rijalul.

Rijalul mengaku sangat kesal dengan beberapa jamaah yang berdorong-dorongan untuk mencium Hajar Aswad. Menurutnya, untuk melakukan sunnah tersebut perlu dilakukan secara tertib dan aman. Tampak pula beberapa jamaah yang egois dan mau menang sendiri ketika akan mencium Hajar Aswad. "Ana sempat kesal, ada seorang bapak-bapak yang mencium Hajar Aswad itu lama sekali. Padahal orang sudah ramai antri," paparnya.

Esok paginya, Rijalul mencoba lagi aksinya untuk mencium Hajar Aswad. Setelah shalat subuh ia mulai thawaf dan mendekati Ka'bah. Ia mulai perjalanannya ke Hijir Ismail. "Ana shalat disana kemudian berdoa. Semoga dimudahkan mencium Hajar Aswad," katanya.

Akhirnya, setelah seperempat jam, Rijalul berhasil mencium Hajar Aswad tersebut. "Ana kesampaian juga mencium Hajar Aswad. Alhamdulillah bisa dua kali mencium. Setelah itu dengan mudahnya ana bisa keluar dan pergi berdoa di Multazam," kisahnya.

Rijalul mengaku, hatinya gembira penuh haru setelah mencium Hajar Aswad. Ia sendiri sangat mengidam-idamkan bisa mencium Hajar Aswad. Ia juga merasakan ada pengalaman spiritual yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Apa yang ia rasakan begitu mengharukan, membahagiakan, dan tentu saja menjadi pengalaman indah yang tak terlupakan.

Biodata    :
Nama Lengkap    : Muhammad Rijalul Haq
Panggilan    : Rijalul
TTL        : Pariaman, 25 Mei 1998
Orang tua    : Ayah : Zulyadaini (58 tahun)
          Ibu  : Jus Arni (52 tahun)
Alamat Orang Tua: Jorong Simpang Gadur, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat
Hobi        : Basket, tahfidz, dan futsal.
Motto Hidup    : "Do the best, get the best, be the best."
Prestasi    : - Juara 1 Tafsir Lafziyah se-Sumatera Barat
          - Juara Harapan 1 Tafsir Lafziyah Tingkat Nasional
          - Juara 2 Tahfidzul Qur'an se-Kota Payakumbuh
Organisasi    : - Ketua Bidang Keagamaan Badan Eksekutif Siswa (BES) Insan Cendekia Boarding School.

Share on Google Plus

About H. Hannan Putra, Lc

Artikel yang ditulis H. Hannan Putra, Lc dalam blog ini dirangkum dari berbagai sumber media. Diantaranya; rubrik Dialog Jumat- Khasanah- Islam Digest di Koran Republika, Republika Online, Majalah Al-Ribath PPMI Mesir, Jurnal Sinai, dakwatuna, Islam Media, Era Muslim, dan media Islam lainnya baik cetak maupun elektronik. Selain itu ada juga beberapa tulisan yang belum diterbitkan. Silahkan mengkopy-paste tulisan-tulisan tersebut untuk syiar dan dakwah Islam. Jangan lupa mencantumkan sumber dari tulisan yang dicopy. Supaya kritikan/ masukan atas tulisan-tulisan tersebut bisa sampai ke penulis.

"Saya bukanlah Ulama, walau cita-cita terbesar saya adalah itu. Saya hanya seorang muballigh yang baru belajar berdakwah dengan lisan dan tulisan. Kajian saya bersifat sederhana, karena memang peruntukan utamanya untuk diri saya sendiri, keluarga, dan masyarakat awam. Saya sangat terbuka untuk berdiskusi. Saya mengusung Islam moderat, anti-fanatisme dan radikalisme. Saya bermazhab Syafi'i. Tapi dalam pemikiran saya lebih suka lintas mazhab dan tak ingin dibatasi oleh kelompok, golongan, atau kepentingan politik. Misi dakwah saya, mengajak anda kepada luasnya Islam, bukan kepada sempitnya golongan." Wassalam, H. Hannan Putra, Lc.
    Blogger Comment
    Facebook Comment