photo banner-rumah-pustaka-blog_zpse71xpgpt.gif

Limapuluh Kota Kini Punya Kampung Penghafal Alquran

HARAU-  Lembah Harau yang kerap diistilahkan "Green Canyon" Indonesia, kini tak hanya bisa dinikmati sebatas keindahan alam semata. Di lahan 6,5 hektare persegi milik Yayasan Pesantren Insan Cendekia Sumatera Barat yang sebahagiannya merupakan tanah wakaf dari H Darwizal Jalil dan keluarga, telah resmi berdiri Kampung Penghafal Alquran. 85 unit rumah-rumah yang telah rampung dibangun siap ditempati para penghafal Alquran yang nantinya akan menjadi kawasan Penghafal Aquran dan wisata religi.

Bantuan yang diterima Yayasan Pesantren Insan Cendekia Sumbar ini diberikan oleh World Assembly of Muslim Youth (WAMY). Gubernur Sumbar Prof DR Irwan Prayitno didampingi Bupati Limapuluh Kota Ir Irfendi Arbi MP serta perwakilan WAMY Internasional secara resmi membuka Kampung Penghafal Alquran Harau, Selasa(17/5/2016).

Pimpinan Pesantren Insan Cendekia Sumatera Barat H Ahmad Maududi Lc MA menjanjikan bantuan yang telah diberikan WAMY akan dimanfaatkan semaksimalnya untuk menghafal dan mendalami Alquran. Kawasan Kampung Penghafal Alquran tersebut juga menjadi satu kesatuan dengan Pesantren Insan Cendekia Harau Sumatera Barat.

"Lembah Harau yang sangat indah ini hendaknya membawa kita untuk mensyukuri nikmat Allah SWT. Salah satu bentuk kesyukuran itu adalah dengan menjadikan tempat yang indah ini sebagai tempat memuji dan mengagungkan kebesaran Allah SWT. Baik dengan melihat ayat-ayat kauniyah yang menambah keimanan, maupun dengan ayat-ayat Qur'aniyah dengan belajar agama, dan menghafal Alquran," jelas Ustadz Maududi.

Direktur World Assembly of Muslim Youth (WAMY) Indonesia, Aang Suwandi Lc menambahkan, jatuh cintanya para donatur dari Timur Tengah bukan hanya disebabkan karena keindahan Harau semata dengan beberapa air terjunnya yang mempesona. Tetapi juga karena melihat santri Pesantren Insan Cendekia yang sedang mengikuti program menghafal Alquran 30 juz 30 hari di Homestay milik pembina Yayasan Insan Cendekia H Darwizal Jalil (H Chai).

"Donatur yang kita bawa ingin memfasilitasi anak-anak kita yang menghafal Alquran dengan lebih baik. Sehingga makin banyak lagi para hafidz Quran yang dicetak Pesantren Insan Cendekia," jelasnya. Aang juga menambahkan, 85 unit tersebut akan disempurnakan menjadi 100 unit dan disertai sebuah masjid di komplek pesantren tersebut.

Menurut Aang, banyak sekali tempat-tempat yang dilirik WAMY di seluruh pelosok tanah air untuk disalurkan bantuan. Tapi Allah SWT menggerakkan hati para donatur untuk menyampaikan niatnya ke Harau. "Ini merupakan taufiq dan 'inayah Allah SWT yang patut disyukuri. Saya yakin ini berkat doa kita bersama dan amalan para penghafal Alquran yang ada di pesantren kita," paparnya.

Ustadz H Ahmad Maududi Lc MA menegaskan, dalam waktu dekat program tahfidz juga akan dibuka untuk umum. Mereka yang bukan santri di Pesantren Insan Cendekia juga bisa mengikuti program hafidz Qur'an ini. "Pesantren Insan Cendekia akan membuka program tahfidz untuk umum. Ada program 7 hari 5 juz, 15 hari 10 juz, 20 hari 15 juz, dan 40 hari 30 juz," jelasnya.

Menurut H Maududi, program ini juga menjadi program wisata religi yang juga mendatangkan income bagi masyarakat di sekitar pesantren. Sekaligus untuk mendukung salah satu program unggulan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota "Dari Harau Menuju Dunia".

"Selama ini WAMY Internasional sangat aktif dalam memfasilitasi kegiatan-kegiatan positif pemuda di hampir 50 negara. Untuk mewujudkan cita-cita kita 'Dari Harau Menuju Dunia', pesantren Insan Cendekia bekerjasama dengan WAMY Internasional juga berencana untuk mendatangkan pemuda-pemuda dari seluruh dunia untuk mengikuti program menghafal Alquran di Kampung Alquran Harau," paparnya.

Bupati Limapuluh Kota Ir Irfendi Arbi M.P dalam sambutannya turut mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi adanya Kampung Penghafal Alquran yang telah disumbangkan Keluarga Al-Muhaidib melalui WAMY. Menurutnya, Kabupaten Limapuluh Kota memang membutuhkan topangan di segmen keagamaan yang menjadi ruh warganya. "Alhamdulillah sekarang sudah ada tempat untuk anak-anak kita menghafal Alquran. Dari lokasi Harau ini kita promosikan Kampung Qur'an ini hingga ke tingkat dunia," jelasnya.

Ia sepakat jika Lembah Harau bisa menjadi salah satu icon Wisata Religi yang dimiliki Sumatera Barat. Pada akhirnya, wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri bisa memilih Lembah Harau untuk destinasi wisata religi. "Mudah-mudahan dunsanak kita dari Arab sana juga bisa berwisata Islami di sini," jelasnya.

Hal senada juga ditegaskan Gubernur Sumatera Barat Prof DR Irwan Prayitno MSC. Ia memesankan betul kepada Bupati Limapuluh Kota agar pendidikan Alquran dan nilai-nilai agama bagi generasi muda terus dipantau secara serius. Kehadiran Pesantren di Kabupaten Limapuluh Kota menjadi urat nadi untuk pembentukan akhlak dan moral bangsa.

"Dengan adanya kampung penghafal Alquran di Harau akan dijadikan percontohan bagi kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Kami juga berharap Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota juga memberikan perhatian baik moril maupun materil. Sehingga sekolah ini menjadi sesuatu yang bernilai lebih untuk kesejahteraan masyarakat," papar Irwan.

Foto-foto Peresmian Kampung Qur'an Harau:





Share on Google Plus

About H. Hannan Putra, Lc

Artikel yang ditulis H. Hannan Putra, Lc dalam blog ini dirangkum dari berbagai sumber media. Diantaranya; rubrik Dialog Jumat- Khasanah- Islam Digest di Koran Republika, Republika Online, Majalah Al-Ribath PPMI Mesir, Jurnal Sinai, dakwatuna, Islam Media, Era Muslim, dan media Islam lainnya baik cetak maupun elektronik. Selain itu ada juga beberapa tulisan yang belum diterbitkan. Silahkan mengkopy-paste tulisan-tulisan tersebut untuk syiar dan dakwah Islam. Jangan lupa mencantumkan sumber dari tulisan yang dicopy. Supaya kritikan/ masukan atas tulisan-tulisan tersebut bisa sampai ke penulis.

"Saya bukanlah Ulama, walau cita-cita terbesar saya adalah itu. Saya hanya seorang muballigh yang baru belajar berdakwah dengan lisan dan tulisan. Kajian saya bersifat sederhana, karena memang peruntukan utamanya untuk diri saya sendiri, keluarga, dan masyarakat awam. Saya sangat terbuka untuk berdiskusi. Saya mengusung Islam moderat, anti-fanatisme dan radikalisme. Saya bermazhab Syafi'i. Tapi dalam pemikiran saya lebih suka lintas mazhab dan tak ingin dibatasi oleh kelompok, golongan, atau kepentingan politik. Misi dakwah saya, mengajak anda kepada luasnya Islam, bukan kepada sempitnya golongan." Wassalam, H. Hannan Putra, Lc.
    Blogger Comment
    Facebook Comment