photo banner-rumah-pustaka-blog_zpse71xpgpt.gif

Usung Konsep Religi, Pasar Raya Padang Tutup Waktu Shalat

Pemerintah Kota Padang, Sumatra Barat akan melakukan pembenahan Pasar Raya Padang dengan mengacu pada konsep religi. 
"Kami rencanakan bangunan pasar akan dihubungkan dengan Masjid Taqwa yang ada di sekitar untuk memudahkan ibadah penjual dan pembeli yang akan beribadah," kata Wakil Wali kota Padang Emzalmi di Padang, Senin (18/4), dikutip dari Antara.
Dimaksudkan Emzalmi, nantinya pembangunan Pasar Raya terutama di fase satu hingga fase tujuh akan satu koridor dengan masjid. Sehingga saat waktu shalat tiba, seluruh pengunjung dan pemilik toko menunaikan shalat secara berjamaah. 
“Kita jadikan koridor tersebut sebagai tempat shalat bagi pengunjung dan pemilik toko. Jadi ketika waktu shalat tiba, toko ditutup dan semuanya melakukan shalat berjamaah,” terangnya.
Selain itu, dia menambahkan, konsep revitalisasi berwarna keislaman ini akan memberikan kenyamanan, ketertiban, serta kebersihan dalam melakukan transaksi jual beli. Sebagaimana yang diajarkan dalam kitab suci, Alquran dan hadis, akan diterapkan pada konsep pasar di masa depan.
Tujuan dibangunnya Pasar Raya dengan konsep religi dimaksudkan agar seluruh pengunjung dan pemilik toko termotivasi untuk selalu medekatkan diri kepada Allah SWT. Tidak hanya mementingkan duniawi, tetapi juga akhirat. Sumber: Antara
Share on Google Plus

About H. Hannan Putra, Lc

Artikel yang ditulis H. Hannan Putra, Lc dalam blog ini dirangkum dari berbagai sumber media. Diantaranya; rubrik Dialog Jumat- Khasanah- Islam Digest di Koran Republika, Republika Online, Majalah Al-Ribath PPMI Mesir, Jurnal Sinai, dakwatuna, Islam Media, Era Muslim, dan media Islam lainnya baik cetak maupun elektronik. Selain itu ada juga beberapa tulisan yang belum diterbitkan. Silahkan mengkopy-paste tulisan-tulisan tersebut untuk syiar dan dakwah Islam. Jangan lupa mencantumkan sumber dari tulisan yang dicopy. Supaya kritikan/ masukan atas tulisan-tulisan tersebut bisa sampai ke penulis.

"Saya bukanlah Ulama, walau cita-cita terbesar saya adalah itu. Saya hanya seorang muballigh yang baru belajar berdakwah dengan lisan dan tulisan. Kajian saya bersifat sederhana, karena memang peruntukan utamanya untuk diri saya sendiri, keluarga, dan masyarakat awam. Saya sangat terbuka untuk berdiskusi. Saya mengusung Islam moderat, anti-fanatisme dan radikalisme. Saya bermazhab Syafi'i. Tapi dalam pemikiran saya lebih suka lintas mazhab dan tak ingin dibatasi oleh kelompok, golongan, atau kepentingan politik. Misi dakwah saya, mengajak anda kepada luasnya Islam, bukan kepada sempitnya golongan." Wassalam, H. Hannan Putra, Lc.
    Blogger Comment
    Facebook Comment