photo banner-rumah-pustaka-blog_zpse71xpgpt.gif

Hukum Tebang Pilih-lah yang Menghancurkan Bangsa



oleh; Ustadz H Hannan Putra Lc
Di zaman Nabi SAW, pernah ada seorang bangsawan yang terjerat kasus pidana pencurian. Bangsawan ini mencoba melobi orang-orang dekat Nabi SAW agar bisa mengampuni kasusnya. Datanglah mereka kepada Usamah bin Zaid RA, anak angkat Nabi SAW. Selanjutnya Usamah pun mencoba membujuk Nabi SAW agar bersedia mengampuni kasus hukum si bangsawan.
Mendengar bujukan persuasif dari Usamah, Nabi SAW tak bisa menahan emosinya dan langsung berkhutbah;
‎فَقَالَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِينَ قَبْلَكُمْ أَنَّهُمْ كَانُوا إِذَا سَرَقَ فِيهِمْ الشَّرِيفُ تَرَكُوهُ وَإِذَا سَرَقَ فِيهِمْ الضَّعِيفُ أَقَامُوا عَلَيْهِ الْحَدَّ وَايْمُ اللَّهِ لَوْ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ لَقَطَعْتُ يَدَهَا
Wahai sekalian manusia, bahwasanya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah, ketika orang-orang terpandang mereka mencuri, mereka membiarkannya (tidak menghukum). Sementara jika orang-orang yang rendahan dari mereka mencuri mereka menegakkan hukuman had. Demi Allah, sekiranya Fatimah binti Muhammad mencuri, sungguh aku sendiri yang akan memotong tangannya. [HR. Muslim No.3196].
Lihatlah bagaimana tegasnya Nabi SAW memelihara supremasi hukum agar tetap terjaga. Semua sama di mata hukum, bahkan untuk putri Beliau SAW sendiri. Mengapa? Karena murka Allah SWT diturunkan kepada kaum-kaum terdahulu yang dibinasakan disebabkan mereka menerapkan hukum tebang pilih. Tidakkah ini bisa difahami juga oleh para penguasa yang mengerti hukum? Bahkan mereka yang juga memahami hadis Nabi SAW, tidakkah menyadari betapa vitalnya hadis ini? Masihkah hukum di negeri ini tajam ke bawah tapi tumpul ke atas?
Kasus penistaan agama ini bukan kali pertama terjadi. Entah sudah terulang berapa kali kalau kita mau melihat daftar hitamnya. Semua pelaku dari kasus-kasus tersebut ditahan. Namun mengapa seorang Ah*k ini begitu istimewa mendapatkan perlakuan hukum? Apa tidak ada lagi yang berani menahan dia?
Si penista agama ini sudah menyita banyak energi umat. Jika setelah sidang keempat hari ini si penista masih bebas berkeliaran dan berkampanye, mungkin langkah revolusi-lah yang tepat untuk menyelamatkan bangsa ini. Agar tidak dibinasakan sebagaimana kaum-kaum terdahulu dibinasakan.
Share on Google Plus

About H. Hannan Putra, Lc

Artikel yang ditulis H. Hannan Putra, Lc dalam blog ini dirangkum dari berbagai sumber media. Diantaranya; rubrik Dialog Jumat- Khasanah- Islam Digest di Koran Republika, Republika Online, Majalah Al-Ribath PPMI Mesir, Jurnal Sinai, dakwatuna, Islam Media, Era Muslim, dan media Islam lainnya baik cetak maupun elektronik. Selain itu ada juga beberapa tulisan yang belum diterbitkan. Silahkan mengkopy-paste tulisan-tulisan tersebut untuk syiar dan dakwah Islam. Jangan lupa mencantumkan sumber dari tulisan yang dicopy. Supaya kritikan/ masukan atas tulisan-tulisan tersebut bisa sampai ke penulis.

"Saya bukanlah Ulama, walau cita-cita terbesar saya adalah itu. Saya hanya seorang muballigh yang baru belajar berdakwah dengan lisan dan tulisan. Kajian saya bersifat sederhana, karena memang peruntukan utamanya untuk diri saya sendiri, keluarga, dan masyarakat awam. Saya sangat terbuka untuk berdiskusi. Saya mengusung Islam moderat, anti-fanatisme dan radikalisme. Saya bermazhab Syafi'i. Tapi dalam pemikiran saya lebih suka lintas mazhab dan tak ingin dibatasi oleh kelompok, golongan, atau kepentingan politik. Misi dakwah saya, mengajak anda kepada luasnya Islam, bukan kepada sempitnya golongan." Wassalam, H. Hannan Putra, Lc.
    Blogger Comment
    Facebook Comment